Entah dimulai sejak kapan, keunikan selalu melekat dengan band beranggotakan 3 orang. bagaimana tidak, sejarah industri musik dunia telah mencatatkan begitu banyaknya band band berkualitas berisikan 3 personil, seperti Melvins, Beastie Boys, Nirvana, The 5.6.7.8’s, Muse, Greenday, The Police, dan masih banyak lagi.
Begitu juga prespektif yang menjurus langsung ke 510, ketika trio yang beranggotakan Pras GS yang mengisi instrumen pada gitar, Faizal Permana pada vocal, dan beat drum yang diolah oleh Winaldy Senna ini melepaskan debut album 510 yang bertajuk ORIGIN, dan didistribusikan melalui platform musik digital oleh Polarity Records pada tahun 2023 kemarin.
Keseriusan 510 dalam proses workshop, merekam, dan mengolah audio tersirat dengan jelas lewat lahirnya album pertama mereka, dimana pendengar album ini telah disuguhi storyboard tentang perjalanan yang penuh dinamika. baik dari goresan lirik, visualisasi artwork pada cover album, penyusunan urutan track yang sangat luwes, aransemen yang cerdik, serta pemilihan sound yang sangat megah untuk band yang hanya beranggotakan 3 orang.
Representatif album ini dimulai dengan track berjudul WhereDoWeCameFrom, lewat notasi seperti suara alat bantu ventilator oksigen, lalu disusul dengan alunan spiritual suara Sape’ khas Borneo yang membuka langgam khas Jawa, ini lebih dari cukup mendeskripsikan indentitas dan keterikatan personil 510 pada cerita perjalanan yang ingin mereka sampaikan sampai detik terakhir pada track ini. Dan dilanjutkan beberapa lagu seperti Collapse, The Last Suffer, dan Death Parade yang sarat riff alternative modern berbalut nuansa electronicore dan post hardcore dibeberapa partnya.
Lalu ada hal yang menarik ketika memasuki track berjudul Mama, setelah hentakan kencang pada track sebelumnya, disini ada semacam oase, karena pendengar disuguhi aransemen elegan dengan ritme sedikit Pop RNB diawal track ini. Tak hanya sampai disitu, kalimat “Lupakan aku, tinggalkan aku, biarkan kuredup dalam gelap bayangmu” menjadi utas lirik berbahasa Indonesia pertama yang terdengar dalam album Origin ini, apalagi dengan permainan gaya vokal yang berkarakter kuat.
Kemudian kita akan dibawa ke track berjudul Re-Mine, seperti mengulang romansa di track sebelumnya yang masih dibumbui ritme elegan plus layer audio bertiupkan saxophone. Kepiawaian mereka mengolah musik menjadi ciri khas dari lagu ini ketika permainan alternative-indie rock yang kental, sampai memasuki fase fade-out dipenghujung seakan ingin menyambut track selanjutnya. Begitu juga dengan track berjudul Sorry dan Esa, yang dari kecakapan penulisan lirik dan aransemen patut diperhitungkan, bagaimana rekam jejak peristiwa tersampaikan ke pendengar. Dan track Alive pun seperti memperkuat lagi entitas dari sisi alternative yang sedang mereka usung, seakan mengajak pendengar untuk kembali menganggukkan kepala mengikuti ritme dan penyampaian lirik yang sengaja mereka permainkan sedemikian rupa.
Disusul dengan track berjudul Callout, lewat aransemen dan narasi pada lirik 510 membuat kita recall untuk story dari track track sebelumnya di album ini.
Dan kita akan mengangkat gelas dan bersulang ketika album ini ditutup dengan lagu berjudul Emotional Renegades, yang dari awal dimulai nuansa aransemen pun sudah menyiratkan peleburan dari semua track sebelumnya. Tak hanya dari aransemen dan lirik, dari awal sampai akhir track ini, tergambar sekali 510 ingin menutup repetoar pada album ini dengan perasaan yang lega.
Every journey is history, and every history is a part of life that is worth telling. they (510) are skilled storytellers in telling their history with brilliant musical concepts.
Album ini benar-benar menguras emosi, bukan hanya dari history, tapi juga bagaimana 510 cukup memahami metode mempresentasikan alur cerita dengan meleburkan berbagai warna musik. Karena pendengar 510 bisa menikmati repetoar dalam album ini dimanapun, entah sendirian di kamar ataupun dibarisan terdepan crowd ketika mereka melakukan pertunjukan konvensional.
Apakah kita hari ini adalah pendengar terbaik dari album mereka ini, atau kita akan bertemu dan berkumpul untuk menjadi bagian terdepan yang ikut bernyanyi bersama pada pertunjukan musik mereka besok nanti?
Sampai bertemu!